Senin, 17 April 2017

Rangkuman Manusia Dengan Cinta Kasih, Keindahan, Penderitaan, & Keadilan

A. Manusia dengan Cinta Kasih

1.  Definisi Cinta Kasih
Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab  artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, dan kebahagiaan.

2. Macam cinta kasih
a)    Cinta kasih kepada sesama manusia
Cinta kasih kepada sesama adalah perasaan yang melibatkan emosi yang mendalam. Menurut Erich Fromm ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih yaitu, 1) pengenalan, 2) tanggung jawab, 3) perhatian, 4) saling menghormati
Beberapa macam cinta kasih kepada sesama manusia dan yang terkait dengannya yakni:
·         Cinta terhadap keluarga
·         Cinta terhadap teman-teman
·         Cinta yang romantis atau asmara
·         Cinta diri sendiri atau narsisme
·         Cinta akan bangsa atau nasionalisme

b)     Cinta kasih dalam ajaran agama
Dalam islam cinta seseorang haruslah berlandaskan kepengikutan (ittibaa) dan ketaatan. Sebagaimana firman Nya: “Jika kamu benar-benar mencintai Allah ikutilah aku (Rasulullah), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. (QS.3:31-32).
Salah satu cinta yang diajarkan Rasulullah diantaranya adalah mencintai dan mengasihi sesama. Kecintaan ini, sebagaimana pernah dicontohkan beliau, yang tak pernah membeda-bedakan antara muslim dan non-muslim. Bahkan, tidak dibenarkan jika kita tidak berbuat adil kepada suatu kaum, misalnya hanya karena benci kepada mereka.

B. Manusia dengan Keindahan

1.  Definisi Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.

2. Cara untuk Mengetahui Suatu Keindahan
a)      Renungan
Renungan berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.
Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sarna lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada obyek dan subyek.

b)      Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.
Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatuhal.

c)       Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus.
Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu kehalusan dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi nilai keindahan dari seseorang.

d)      Kontemplasi
Suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil penciptaan.

C. Manusia dengan Penderitaan

1.  Definisi Penderitaan
Secara etimologis, kata penderitaan berasal dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa sansekerta yaitu “dhra” artinya menahan atau menanggung.Sedangkan secara terminologis, yang berasal dari Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah menahan atau menanggung sesuatu yang tidak menyenagkan.Dengan demikian penderitaan merupakan lawan kata dari kesenangan.
Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin, maupun gabungan dari keduanya.Suatu penderitaan dapat mempunyai makna yang berbeda. Penderitaan kita belum tentu penderitaan bagi orang lain. Penderitaan juga bisa bermakna awal dari seseorang untuk bangkit dan menjadi lebih baik lagi.

2.  Bentuk-bentuk Penderitaan
Beberapa bentuk atau wujud dari penderitaan antara lain adalah sebagai berikut:
a)     Kesedihan
Setiap kesedihan membawa tantangan tersendiri untuk dihadapi. Beberapa contoh musibah yang dapat menghasilkan reaksi yang berbeda-beda adalah:
1.      Kehilangan orang tua
Kehilangan secara umum berarti tidak lagi mamiliki sesuatu dalam hidupnya.Kehilangan orang tua dapat bermakna tidak memilii orang tua karena kematian.Namun bisa juga berarti kehilangan secara psikis, contohnya perceraian maupun kesibukan orang tua yang menyita waktu mereka dengan anak-anak mereka.

2.      Keguguran
Kehamilan merupakan hal yang dinanti-nantikan oleh banyak pasangan.Karena hadirnya buah hati mampu menambah kelengkapan hidup mereka.Namun terkadang semua tak sejalan mulus sesuai rencana. Keluarnya janin atau persalinan premature sebelum mampu untuk hidup, membuat sang calon ibu merasa sangat kehilangan.

3.      Kehilangan anak
Kehilangan anak merupakan tragedi besar bagi orang tua.Karena anak adalah harta paling berharga dalam hidup mereka.Ada beberapa bentuk kehilangan anak, seperti kehilangan calon bayi atau keguguran, kehilangan anak karena penculikan maupun terpisah dari anak karena kematian.

4.      Siksaan
Ketika bicara tentang siksaan, yang terbesit dalam benak kita adalah luka dan sesuatu yang mengerikan.Entah tentang seseorang yang bertinggi besar dan kokoh yang membawa cemeti dan siap untuk mencambuk seseorang.Maupun penganiayaan fisik yang sudah banyak terjadi di masyarakat kita.
Siksaan dapat berupa siksaan jasmani maupun siksaan rohani. Berikut beberapa contoh siksaan, antara lain:
a.      Siksa Neraka
Semua umat muslim pasti mengimani adanya dua tempat pembalasan abadi atas amalan-amalan merka selama di dunia, yaitu surge dan neraka. Neraka yang merupakan tempat bagi orang-orang kafir dan berdosa besar adalah tempat dengan siksaan yang paling mengerikan yang tiada pernah tertandingi.Manusia diberi balasan setimpal atas dosa-dosa yang mereka lakukan.Tiada satupun yang dapat menolong mereka.Oleh karena itu, penting bagi kita untuk sesekali merenung tentang kematian dan neraka agar kita senantiasa memperbaiki diri dan menghindari dosa.

b.     Kebimbangan
Kebimbangan atau yang juga sering disebut dengan dilema pasti pernah dialami oleh seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan. Keadaan ini berpengaruh tidak baik bagi orang yang lemah pikirannya karena masalah kebimbangan akan lama dialami olehnya sehingga siksaan yang dirasakan olehnya sehingga siksaan batin yang ia alami menjadi berkepanjangan. Namun bagi orang yang kuat berfikir, ia akan cepat mengambil keputusan dengan berdasarkan pertimbangan prioritas.

c.     Kesepian
Kesepian dialami seseorang berupa rasa sepi dalam jiwanya, hal ini dapat terus ia rasakan walaupun ia dalam lingkungan yang ramai sekalipun. Ini yang perlu dianalisis pertama kali.Perbedaan antara kesepian dan kesendirian.Kesendirian adalah keadaan atau situasi dimana seseorang tersebut benar-benar sendirian saja namun belum tentu merasa sepi. Sedangkan kesepian adalah rasa kehilangan atau sepi dalam hidupnya walupun ia berada dalam keramaian maupun ditemani oleh beberapa orang disekitarnya.Kesepian juga harus diatasi agar siksaan batin tidak terus dialami secara berkepanjangan.
Slusi yang ditawarkan adalah:
1.      Berfikir positif
Selalu yakin semua yang terjadi adalah ketentuan Allah.Allah tidak pernah memberikan cobaan diluar batas kemampuan manusia.Itu berarti kita pasti mampu melaluinya dan selalu ada jalan keluar dalam setiap masalah. Berdoa dan mendekatkan diri kepadaNya dapat membuat batin tenang, karena Allah senantiasa bersama hambanya dikala susah, senang atau duka.

2.      Mencari kawan
Kita perlu mencari kawan untuk bisa membunuh kesepian yang kita rasakan.Seorang kawan yang mampu untuk diajak berkomunikasi dan memahami masalah yang kita punya.

3.      Mencari kesibukan
Selain mencari kawan, kita harus mencari kegiatan untuk mengisi waktu-waktu kosong kita agar terlupa dengan kesedihan yang kita rasakan.Tentunya dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Setelah itu kita akan terbiasa untuk membunuh kesepian dengan hal-hal yang baik.

d.     Rasa takut
Seseorang yang hidup dalam keadaan normal, akan mampu untuk mengendalikan rasa takut dalam dirinya. Namun, apabila seseorang terus-menerus memiliki subjek fobia(rasa kecemasan luar biasa terhadap keadaan eksternal tertentu), maka orang tersebut berpotensi mengalami fiksasi. Fiksasi adalah keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci karena seseorang tidak mengendalikan rasa takutnya. Kecemasan yang tidak diatasi akan menimbukan akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali kea lam bawah sadar.
Berikut beberapa jenis penyakit fobia:
1.      Agorafobia
Agorafobia adalah takut akan keramaian atau tempat terbuka. Keadaan-keadaan yang sulit bagi penderita Agorafobia adalah antri di bank atau pasar swalayan, duduk ditengah-tengah bioskop atau ruang kelas dan mengendarai bis atau pesawat terbang. Pengobatan terbaik untuk penderita Agorafobia adalah terapi pemaparan dengan bantuan seorang ahli, penderita mencari, mengendalikan dan tetap berhubungan dengan apa yang ditakutinya sampai kecemasannya secara perlahan berkurang karena sudah terbiasa dengan keadaan tersebut. Psikoterapi dilakukan agar penderita lebih memahami pertentangan psikis yang melatarbalakangi terjadinya kecemasan.

2.      Fobia Spesifik
Fobia spesifik merupakan penyakit kecemasan terhadap satu objek tertentu, misalnya takut binatang, kegelapan, ketinggian, ruang sempit dll.Fobia ini biasanya dialami pada masa kanak-kanak dan banyak diantaranya yang menghilang setelah dewasa.

3.      Fobia Sosial
Penderita fobia sosial mengalami kecemasan berlebihan terhadap situasi sosial sehingga mereka cenderung menghindarinya atau bahkan menghadapinya dengan tekanan. Keadaan yang memicu terjadinya kecemasan pada penderita fobia sosial adalah:
·         Berbicara atau tampil didepan umum
·         Makan didepan orang lain
·         Menandatangani dokumen sebelum bersaksi
Penderita fobia sosial menyeluruh biasanya merasa bahwa penampilannya tidak sesuai dengan yang diharapkan, mereka akan merasa terhina atau dipermalukan.

b)     Kekalutan mental
Secara sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang mengatasi persoalan hidup yang harus dijalaninya sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. 
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental yaitu:
1. Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri 
2.  Terjadinya konflik sosial budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.
3.     Pemahaman yang salah sehingga memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial dan juga sebaliknya terlalu rendah diri.
Proses-proses yang diambil oleh seseorang dalam menghadapi kekalutan mental, akan mendorongnya kearah:
1.    Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang dihadapinya. Setelah mencari jalan keluar maksimal tetapi belum mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang pencipta dan bertekad untuk tidak mengulanginya di lain waktu.
2.   Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakannya.

c)     Rasa sakitRasa sakit adalah rasa yang tidak yang enak bagi penderita akibat menderita suatu penyakit.Rasa sakit dapat berupa lahiriyah dan batiniyah.Rasa sakit lahiriyah seperti sakit mata, sakit perut, sakit tenggorokan, sakit gigi dan lain sebagainya.Sedangkan sakit yang bersifat batiniyah itu adalah seperti penyakit yang ada didalam hati manusia.Seperti iri, dengki, hasud, takabur, riya dan sebagainya.


D. Manusia dengan Keadilan

1.  Keadilan yang Hakiki
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Jika kita mengakui hak seseorang berarti kita juga harus menghormati hak orang lain. Jadi keadilan pada dasarnya terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Menuntut hak tetapi tidak mengerjakan kewajiban sama dengan pemerasan. Sebaliknya, menjalankan hak tetapi tidak meminta hak sama dengan diperbudak orang lain. Keadilan yang hakiki adalah keadilan dengan sebenar-benarnya keadilan. Keadilan tanpa kesalahan dan keluputan sedikitpun di dalamnya. Manusia tidak akan mencapai keadilan yang hakiki karena manusia adalah individu yang selalu rawan akan perbuatan yang tidak sesuai dengan peraturan. Meskipun manusia itu adil namun pasti tetap terdapat kesalahan dalam proses pengadilannya. Entah itu kesalahan yang besar atau kecil. Dan manusia tidak akan selamaya bisa berbuat adil karena manusia pasti menemui ajal.  Maka dari itu keadilan yang hakiki hanya bisa dikaitkan dengan unsur religi. Karena hanya Tuhan Yang Maha Kuasa yang bisa memiliki keadilan yang hakiki. Tuhan yang Maha Adil yang dapat melakukan segalanya dengan perhitungan yang tepat dan Tuhan Yang Maha Kekal yang bisa mempertahankan keadilan itu selamanya.
Macam-macam keadilan :


a)     Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya. Pendapat Plato itu disebut keadilan moral. Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya. Ketidak adilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak serasian.
b)     Keadilan Distributif Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally)
c)     Keadilan Komutatif Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dankesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

2. Hubungan keadilan dengan kejujuran
Jujur atau kejujuran berarti apa yang dikatakan sesuai dengan hati nurani dan perilaku. Jujur berarti menepati janji atau kesanggupan untuk menepati karena jika janji tidak ditepati berarti mendustai diri sendiri. Kejujuran dapat mendatangkan ketentraman hati , menghilangkan rasa takut,  membuat orang tegas, dan yang paling penting kejujuran dapat mendatangkan keadilan. Hal ini penting karena keadilan mendatangkan kemuliaan. Itu semua akan menjadikan manusia bertulus budi , yang pada hakekatnya menjadikan manusia lebih bermanusiawi.

3. Hubungan keadilan dengan kecurangan
Kecurangan dapat diartikan sebagai ketidak jujuran, licik, apa yang tidak sesuai dengan hati nurani, memperoleh keuntungan materi tanpa tenaga, usaha dengan jalan tidak wajar. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak dan ingin menimbun kekayaan yang berlebihan. Kecurangan dan sifat-sifat yang serupa seperti penipuan, pencurian, pemalsuan dan lain-lain merupakan bagian dari hidup manusia. Setiap hari manusia mengalami kecurangan tersebut dalam bentuk yang berbeda entah itu melakukan kecurangan atau menjadi korban kecurangan.
Kecurangan dapat menimbulkan keresahan dalam kehidupan sosial sehingga hal ini menjauhkan masyarakat dengan keadilan. Maka pada intinya adalah apabila kecurangan masih terjadi maka tidak akan pernah tercipata keadilan.

4. Hubungan antara keadilan dengan pembalasan
Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa atau perbuatan yang seimbang. Pembalasan bisa berupa sesuatu yang bersifat positif atau negatif. Pembalasan yang bersifat positif adalah pembalasan atas dasar menghargai atau saling menjaga hak dan kewajiban masing-masing. Sedangkan pembalasan yang bersifat negatif adalah pembalasan atas dasar merusak dan merugikan. Masyarakat mengadakan pembalasan melalui sikap yang diwujudkan dalam perbuatan. Namun secara kodrati manusia adalah makhluk moral yang berkelakuan baik. Apabila manusia berbuat jahat, hal ini merupakan pengaruh dari ligkungan. Pembalasan merupakan tindakan yang tidak pasti tujuannya karena tergantung pada sifat dan dasarnya. Oleh karena itu pembalasan dapat menimbulkan keadilan apabila sifatnya positif dan menjauhkan dari keadilan apabila sifatnya negatif.


PUISI


·         Cinta Kasih

Bintang malam katakan pada dirinya
Aku ingin melukis sinarmu di lubuk hatiku
Embun pagi sampaikan padanya
Biar ku dekap erat dirimu saat dingin membelenggunya

Tahukah engkau wahai kasih ku
Aku ingin bertemu dan membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan yang terindah di hatimu
Hanya untuk dirimu yang kusayang

Puisi ini kuciptakan
Hanya untuk bidadari hatiku tercinta
Walau hanya kata - kata sederhana
Ijinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan hatiku


·         Keindahan

Embun yang sejuk dipagi hari
Kicauan burung terdengar merdu
Membangunkan dan menyadarkanku
Betapa indahnya alamku ini

Pohon-pohon yang rindang
Gunung-gunung yang tinggi
Sawah yang menghijau
Membuatku takjub akan keindahannya

Ombak dipantai yang indah
Desiran angin yang sejuk
Aliran sungai yang tenang
Keindahan alamnya membuatku terpaku

Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk ku pendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam


·         Penderitaan

Ada pedih dalam kepergianmu..
Ada tanda tanya dalam kehadiranmu..
Aku butuh sesuatu
Bukan tentang melupakan
Tapi bagaimana mengemas rasa sakit menjadi pelajaran dalam kehidupan

Aku tidak benar benar tahu arti cinta yang sesungguhnya
Aku hanya tau aku hanya perlu menjaga kebahagiaanmu
Dan mulai detik ini bahwa rencana-nya jauh lebih baik dari mimpiku
Aku bukan berhenti mencintaimu
Aku hanya berhenti menunjukan itu didepanmu
Dan dibalik topengku, aku benar benar tidak sekuat ini


·         Keadilan

Wahai keadilan..
Dimanakah engkau kini berada..
Kehadiran mu sungguh di nanti orang banyak..
Di zaman sekarang ini..
Di zaman yang penuh kerakusan ini..
Dimana uang berkuasa atas segalanya..
Dimana keadilan di telah perjual belikan..
Oleh oknum oknum yang tak punya hati nurani..
Yang mementingkan materi untuk dirinya sendiri..

Ia tukarkan keadilan itu..
Dengan lembaran rupiah..
Tak perduli perasaan orang lain..
Tak perduli kekecewaan orang lain..
Tak perduli juga akan penderitaan orang lain..
Yang membutuhkan keadilan..

Wahai kedilan..
Sungguh malang nasib mu ini..
Di saat banyak orang yang membutuhkanmu..
Dirimu hanya dijadikan bisnis komersial belaka..
Yang telah dipertjual belikan..
Tanpa memandang apa nilai dirimu itu yang sesungguhnya..
Oleh oknun oknum yang tidak beranggung jawab..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar