A. Manusia dengan Cinta Kasih
1. Definisi Cinta Kasih
Cinta adalah
sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan yang ingin
membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Apabila
dirumuskan secara sederhana, cinta kasih adalah perasaan kasih sayang,
kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku
yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif,
berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, dan kebahagiaan.
2. Macam cinta kasih
a) Cinta kasih kepada sesama manusia
Cinta kasih kepada sesama adalah perasaan yang
melibatkan emosi yang mendalam. Menurut Erich Fromm ada empat syarat untuk
mewujudkan cinta kasih yaitu, 1) pengenalan, 2) tanggung jawab, 3) perhatian,
4) saling menghormati
Beberapa macam cinta kasih kepada sesama manusia dan yang terkait
dengannya yakni:
·
Cinta terhadap keluarga
·
Cinta terhadap teman-teman
·
Cinta yang romantis atau asmara
·
Cinta diri sendiri atau narsisme
·
Cinta akan bangsa atau nasionalisme
b) Cinta kasih dalam ajaran agama
Dalam islam cinta seseorang haruslah berlandaskan
kepengikutan (ittibaa) dan ketaatan. Sebagaimana firman Nya: “Jika kamu
benar-benar mencintai Allah ikutilah aku (Rasulullah), niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu”. (QS.3:31-32).
Salah satu cinta yang diajarkan Rasulullah diantaranya
adalah mencintai dan mengasihi sesama. Kecintaan ini, sebagaimana pernah
dicontohkan beliau, yang tak pernah membeda-bedakan antara muslim dan
non-muslim. Bahkan, tidak dibenarkan jika kita tidak berbuat adil kepada suatu
kaum, misalnya hanya karena benci kepada mereka.
B. Manusia dengan Keindahan
1. Definisi Keindahan
Manusia dan
keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk
dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa,
seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari
suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur
politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman
manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan
budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian
hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun
kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan
identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah
keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya
tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti
tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena
dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu,
melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha
memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang
menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan.
Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar
(auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
Keindahan
tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu
adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu
sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan
behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri.
Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan
yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang
mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan
kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain
imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai
objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan
orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam
agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan
yang paling indah.
2. Cara untuk Mengetahui Suatu Keindahan
a)
Renungan
Renungan berasal dari kata renunag, merenung artinya
dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan
dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.
Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar
renungannya satu sarna lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama,
lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu
bergantung kepada obyek dan subyek.
b)
Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata
dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena
mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.
Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi
tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli
pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang
terdapat pada suatuhal.
c)
Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar
(perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti
sifat-sifat yang halus.
Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan
baik dalam masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai
lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap
sombong, bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu
kehalusan dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa
mengurangi nilai keindahan dari seseorang.
d)
Kontemplasi
Suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh
dan mendalam untuk mencari nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat
hasil penciptaan.
C. Manusia dengan Penderitaan
1. Definisi Penderitaan
Secara
etimologis, kata penderitaan berasal dari kata derita.Kata derita berasal dari
bahasa sansekerta yaitu “dhra” artinya menahan atau
menanggung.Sedangkan secara terminologis, yang berasal dari Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah menahan atau menanggung sesuatu yang tidak menyenagkan.Dengan
demikian penderitaan merupakan lawan kata dari kesenangan.
Penderitaan
dapat berupa penderitaan lahir atau batin, maupun gabungan dari keduanya.Suatu
penderitaan dapat mempunyai makna yang berbeda. Penderitaan kita belum tentu
penderitaan bagi orang lain. Penderitaan juga bisa bermakna awal dari seseorang
untuk bangkit dan menjadi lebih baik lagi.
2. Bentuk-bentuk
Penderitaan
Beberapa bentuk atau wujud dari
penderitaan antara lain adalah sebagai berikut:
a) Kesedihan
Setiap kesedihan membawa tantangan tersendiri untuk
dihadapi. Beberapa contoh musibah yang dapat menghasilkan reaksi yang
berbeda-beda adalah:
1. Kehilangan orang tua
Kehilangan secara umum berarti tidak lagi mamiliki
sesuatu dalam hidupnya.Kehilangan orang tua dapat bermakna tidak memilii orang
tua karena kematian.Namun bisa juga berarti kehilangan secara psikis, contohnya
perceraian maupun kesibukan orang tua yang menyita waktu mereka dengan
anak-anak mereka.
2. Keguguran
Kehamilan merupakan hal yang dinanti-nantikan oleh
banyak pasangan.Karena hadirnya buah hati mampu menambah kelengkapan hidup
mereka.Namun terkadang semua tak sejalan mulus sesuai rencana. Keluarnya janin
atau persalinan premature sebelum mampu untuk hidup, membuat sang calon ibu
merasa sangat kehilangan.
3. Kehilangan anak
Kehilangan anak merupakan tragedi besar bagi orang
tua.Karena anak adalah harta paling berharga dalam hidup mereka.Ada beberapa
bentuk kehilangan anak, seperti kehilangan calon bayi atau keguguran,
kehilangan anak karena penculikan maupun terpisah dari anak karena kematian.
4. Siksaan
Ketika bicara tentang siksaan, yang terbesit dalam
benak kita adalah luka dan sesuatu yang mengerikan.Entah tentang seseorang yang
bertinggi besar dan kokoh yang membawa cemeti dan siap untuk mencambuk
seseorang.Maupun penganiayaan fisik yang sudah banyak terjadi di masyarakat
kita.
Siksaan dapat berupa siksaan jasmani maupun siksaan
rohani. Berikut beberapa contoh siksaan, antara lain:
a. Siksa Neraka
Semua umat muslim pasti mengimani adanya dua tempat
pembalasan abadi atas amalan-amalan merka selama di dunia, yaitu surge dan
neraka. Neraka yang merupakan tempat bagi orang-orang kafir dan berdosa besar
adalah tempat dengan siksaan yang paling mengerikan yang tiada pernah
tertandingi.Manusia diberi balasan setimpal atas dosa-dosa yang mereka
lakukan.Tiada satupun yang dapat menolong mereka.Oleh karena itu, penting bagi
kita untuk sesekali merenung tentang kematian dan neraka agar kita senantiasa
memperbaiki diri dan menghindari dosa.
b. Kebimbangan
Kebimbangan atau yang juga sering disebut dengan
dilema pasti pernah dialami oleh seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan.
Keadaan ini berpengaruh tidak baik bagi orang yang lemah pikirannya karena
masalah kebimbangan akan lama dialami olehnya sehingga siksaan yang dirasakan
olehnya sehingga siksaan batin yang ia alami menjadi berkepanjangan. Namun bagi
orang yang kuat berfikir, ia akan cepat mengambil keputusan dengan berdasarkan
pertimbangan prioritas.
c. Kesepian
Kesepian dialami seseorang berupa rasa sepi dalam
jiwanya, hal ini dapat terus ia rasakan walaupun ia dalam lingkungan yang ramai
sekalipun. Ini yang perlu dianalisis pertama kali.Perbedaan antara kesepian dan
kesendirian.Kesendirian adalah keadaan atau situasi dimana seseorang tersebut
benar-benar sendirian saja namun belum tentu merasa sepi. Sedangkan kesepian
adalah rasa kehilangan atau sepi dalam hidupnya walupun ia berada dalam
keramaian maupun ditemani oleh beberapa orang disekitarnya.Kesepian juga harus
diatasi agar siksaan batin tidak terus dialami secara berkepanjangan.
Slusi yang ditawarkan adalah:
1. Berfikir positif
Selalu yakin semua yang terjadi adalah ketentuan
Allah.Allah tidak pernah memberikan cobaan diluar batas kemampuan manusia.Itu
berarti kita pasti mampu melaluinya dan selalu ada jalan keluar dalam setiap
masalah. Berdoa dan mendekatkan diri kepadaNya dapat membuat batin tenang,
karena Allah senantiasa bersama hambanya dikala susah, senang atau duka.
2. Mencari kawan
Kita perlu mencari kawan untuk bisa membunuh kesepian
yang kita rasakan.Seorang kawan yang mampu untuk diajak berkomunikasi dan
memahami masalah yang kita punya.
3. Mencari kesibukan
Selain mencari kawan, kita harus mencari kegiatan
untuk mengisi waktu-waktu kosong kita agar terlupa dengan kesedihan yang kita
rasakan.Tentunya dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Setelah itu kita
akan terbiasa untuk membunuh kesepian dengan hal-hal yang baik.
d. Rasa takut
Seseorang yang hidup dalam keadaan normal, akan mampu
untuk mengendalikan rasa takut dalam dirinya. Namun, apabila seseorang
terus-menerus memiliki subjek fobia(rasa kecemasan luar biasa terhadap keadaan
eksternal tertentu), maka orang tersebut berpotensi mengalami fiksasi. Fiksasi
adalah keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci karena seseorang tidak
mengendalikan rasa takutnya. Kecemasan yang tidak diatasi akan menimbukan
akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali kea lam bawah
sadar.
Berikut beberapa jenis penyakit fobia:
1. Agorafobia
Agorafobia adalah takut akan keramaian atau tempat
terbuka. Keadaan-keadaan yang sulit bagi penderita Agorafobia adalah antri di
bank atau pasar swalayan, duduk ditengah-tengah bioskop atau ruang kelas dan
mengendarai bis atau pesawat terbang. Pengobatan terbaik untuk penderita
Agorafobia adalah terapi pemaparan dengan bantuan seorang ahli, penderita
mencari, mengendalikan dan tetap berhubungan dengan apa yang ditakutinya sampai
kecemasannya secara perlahan berkurang karena sudah terbiasa dengan keadaan
tersebut. Psikoterapi dilakukan agar penderita lebih memahami pertentangan
psikis yang melatarbalakangi terjadinya kecemasan.
2. Fobia Spesifik
Fobia spesifik merupakan penyakit kecemasan terhadap
satu objek tertentu, misalnya takut binatang, kegelapan, ketinggian, ruang
sempit dll.Fobia ini biasanya dialami pada masa kanak-kanak dan banyak
diantaranya yang menghilang setelah dewasa.
3. Fobia Sosial
Penderita fobia sosial mengalami kecemasan berlebihan
terhadap situasi sosial sehingga mereka cenderung menghindarinya atau bahkan
menghadapinya dengan tekanan. Keadaan yang memicu terjadinya kecemasan pada
penderita fobia sosial adalah:
·
Berbicara atau tampil didepan umum
·
Makan didepan orang lain
·
Menandatangani dokumen sebelum bersaksi
Penderita
fobia sosial menyeluruh biasanya merasa bahwa penampilannya tidak sesuai dengan
yang diharapkan, mereka akan merasa terhina atau dipermalukan.
b) Kekalutan mental
Secara sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan
sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang mengatasi persoalan
hidup yang harus dijalaninya sehingga yang bersangkutan bertingkah secara
kurang wajar.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental
yaitu:
1. Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri
sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri
2. Terjadinya konflik sosial budaya akibat dari
adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.
3. Pemahaman yang salah sehingga memberikan reaksi
berlebihan terhadap kehidupan sosial dan juga sebaliknya terlalu rendah diri.
Proses-proses yang diambil oleh seseorang dalam
menghadapi kekalutan mental, akan mendorongnya kearah:
1. Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami
seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang
dihadapinya. Setelah mencari jalan keluar maksimal tetapi belum
mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang pencipta dan bertekad untuk
tidak mengulanginya di lain waktu.
2. Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat
dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin
akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakannya.
c) Rasa sakitRasa sakit adalah
rasa yang tidak yang enak bagi penderita akibat menderita suatu penyakit.Rasa
sakit dapat berupa lahiriyah dan batiniyah.Rasa sakit lahiriyah seperti sakit
mata, sakit perut, sakit tenggorokan, sakit gigi dan lain sebagainya.Sedangkan
sakit yang bersifat batiniyah itu adalah seperti penyakit yang ada didalam hati
manusia.Seperti iri, dengki, hasud, takabur, riya dan sebagainya.
D. Manusia dengan Keadilan
1. Keadilan yang
Hakiki
Keadilan
adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Jika
kita mengakui hak seseorang berarti kita juga harus menghormati hak orang lain.
Jadi keadilan pada dasarnya terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara
menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Menuntut hak tetapi tidak mengerjakan
kewajiban sama dengan pemerasan. Sebaliknya, menjalankan hak tetapi tidak
meminta hak sama dengan diperbudak orang lain. Keadilan yang hakiki adalah
keadilan dengan sebenar-benarnya keadilan. Keadilan tanpa kesalahan dan
keluputan sedikitpun di dalamnya. Manusia tidak akan mencapai keadilan yang
hakiki karena manusia adalah individu yang selalu rawan akan perbuatan yang
tidak sesuai dengan peraturan. Meskipun manusia itu adil namun pasti tetap
terdapat kesalahan dalam proses pengadilannya. Entah itu kesalahan yang besar
atau kecil. Dan manusia tidak akan selamaya bisa berbuat adil karena manusia
pasti menemui ajal. Maka dari itu keadilan yang hakiki hanya bisa
dikaitkan dengan unsur religi. Karena hanya Tuhan Yang Maha Kuasa yang bisa
memiliki keadilan yang hakiki. Tuhan yang Maha Adil yang dapat melakukan
segalanya dengan perhitungan yang tepat dan Tuhan Yang Maha Kekal yang bisa mempertahankan
keadilan itu selamanya.
Macam-macam
keadilan :
a) Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya. Pendapat Plato itu disebut keadilan moral. Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya. Ketidak adilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak serasian.
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya. Pendapat Plato itu disebut keadilan moral. Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya. Ketidak adilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak serasian.
b) Keadilan Distributif Aristoles
berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama
diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice
is done when equals are treated equally)
c) Keadilan Komutatif Keadilan
ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dankesejahteraan umum. Bagi
Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban
dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak
adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
2. Hubungan keadilan dengan kejujuran
Jujur atau
kejujuran berarti apa yang dikatakan sesuai dengan hati nurani dan perilaku.
Jujur berarti menepati janji atau kesanggupan untuk menepati karena jika janji
tidak ditepati berarti mendustai diri sendiri. Kejujuran dapat mendatangkan
ketentraman hati , menghilangkan rasa takut, membuat orang tegas,
dan yang paling penting kejujuran dapat mendatangkan keadilan. Hal ini penting
karena keadilan mendatangkan kemuliaan. Itu semua akan menjadikan manusia
bertulus budi , yang pada hakekatnya menjadikan manusia lebih bermanusiawi.
3. Hubungan keadilan dengan kecurangan
Kecurangan
dapat diartikan sebagai ketidak jujuran, licik, apa yang tidak sesuai dengan
hati nurani, memperoleh keuntungan materi tanpa tenaga, usaha dengan jalan
tidak wajar. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak dan
ingin menimbun kekayaan yang berlebihan. Kecurangan dan sifat-sifat yang serupa
seperti penipuan, pencurian, pemalsuan dan lain-lain merupakan bagian dari
hidup manusia. Setiap hari manusia mengalami kecurangan tersebut dalam bentuk
yang berbeda entah itu melakukan kecurangan atau menjadi korban kecurangan.
Kecurangan
dapat menimbulkan keresahan dalam kehidupan sosial sehingga hal ini menjauhkan
masyarakat dengan keadilan. Maka pada intinya adalah apabila kecurangan masih
terjadi maka tidak akan pernah tercipata keadilan.
4. Hubungan antara keadilan dengan pembalasan
Pembalasan
adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan
yang serupa atau perbuatan yang seimbang. Pembalasan bisa berupa sesuatu yang
bersifat positif atau negatif. Pembalasan yang bersifat positif adalah
pembalasan atas dasar menghargai atau saling menjaga hak dan kewajiban
masing-masing. Sedangkan pembalasan yang bersifat negatif adalah pembalasan
atas dasar merusak dan merugikan. Masyarakat mengadakan pembalasan melalui
sikap yang diwujudkan dalam perbuatan. Namun secara kodrati manusia adalah
makhluk moral yang berkelakuan baik. Apabila manusia berbuat jahat, hal ini
merupakan pengaruh dari ligkungan. Pembalasan merupakan tindakan yang tidak
pasti tujuannya karena tergantung pada sifat dan dasarnya. Oleh karena itu
pembalasan dapat menimbulkan keadilan apabila sifatnya positif dan menjauhkan
dari keadilan apabila sifatnya negatif.
PUISI
·
Cinta Kasih
Bintang malam katakan pada
dirinya
Aku ingin melukis sinarmu di lubuk hatiku
Embun pagi sampaikan padanya
Biar ku dekap erat dirimu saat dingin membelenggunya
Aku ingin melukis sinarmu di lubuk hatiku
Embun pagi sampaikan padanya
Biar ku dekap erat dirimu saat dingin membelenggunya
Tahukah engkau wahai kasih
ku
Aku ingin bertemu dan membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan yang terindah di hatimu
Hanya untuk dirimu yang kusayang
Aku ingin bertemu dan membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan yang terindah di hatimu
Hanya untuk dirimu yang kusayang
Puisi ini kuciptakan
Hanya untuk bidadari hatiku tercinta
Walau hanya kata - kata sederhana
Ijinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan hatiku
Hanya untuk bidadari hatiku tercinta
Walau hanya kata - kata sederhana
Ijinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan hatiku
·
Keindahan
Embun yang sejuk dipagi hari
Kicauan burung terdengar merdu
Membangunkan dan menyadarkanku
Betapa indahnya alamku ini
Membangunkan dan menyadarkanku
Betapa indahnya alamku ini
Pohon-pohon yang rindang
Gunung-gunung yang tinggi
Sawah yang menghijau
Membuatku takjub akan keindahannya
Gunung-gunung yang tinggi
Sawah yang menghijau
Membuatku takjub akan keindahannya
Ombak dipantai yang indah
Desiran angin yang sejuk
Aliran sungai yang tenang
Keindahan alamnya membuatku terpaku
Desiran angin yang sejuk
Aliran sungai yang tenang
Keindahan alamnya membuatku terpaku
Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk ku pendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam
Kekagumanku sulit untuk ku pendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam
·
Penderitaan
Ada pedih dalam kepergianmu..
Ada tanda tanya dalam kehadiranmu..
Aku butuh sesuatu
Bukan tentang melupakan
Tapi bagaimana mengemas rasa sakit menjadi pelajaran dalam kehidupan
Ada tanda tanya dalam kehadiranmu..
Aku butuh sesuatu
Bukan tentang melupakan
Tapi bagaimana mengemas rasa sakit menjadi pelajaran dalam kehidupan
Aku tidak benar benar tahu arti
cinta yang sesungguhnya
Aku hanya tau aku hanya perlu menjaga kebahagiaanmu
Dan mulai detik ini bahwa rencana-nya jauh lebih baik dari mimpiku
Aku bukan berhenti mencintaimu
Aku hanya berhenti menunjukan itu didepanmu
Dan dibalik topengku, aku benar benar tidak sekuat ini
Aku hanya tau aku hanya perlu menjaga kebahagiaanmu
Dan mulai detik ini bahwa rencana-nya jauh lebih baik dari mimpiku
Aku bukan berhenti mencintaimu
Aku hanya berhenti menunjukan itu didepanmu
Dan dibalik topengku, aku benar benar tidak sekuat ini
·
Keadilan
Wahai keadilan..
Dimanakah engkau kini berada..
Kehadiran mu sungguh di nanti orang banyak..
Di zaman sekarang ini..
Di zaman yang penuh kerakusan ini..
Dimana uang berkuasa atas segalanya..
Dimana keadilan di telah perjual belikan..
Oleh oknum oknum yang tak punya hati nurani..
Yang mementingkan materi untuk dirinya sendiri..
Dimanakah engkau kini berada..
Kehadiran mu sungguh di nanti orang banyak..
Di zaman sekarang ini..
Di zaman yang penuh kerakusan ini..
Dimana uang berkuasa atas segalanya..
Dimana keadilan di telah perjual belikan..
Oleh oknum oknum yang tak punya hati nurani..
Yang mementingkan materi untuk dirinya sendiri..
Ia tukarkan keadilan itu..
Dengan lembaran rupiah..
Tak perduli perasaan orang lain..
Tak perduli kekecewaan orang lain..
Tak perduli juga akan penderitaan orang lain..
Yang membutuhkan keadilan..
Dengan lembaran rupiah..
Tak perduli perasaan orang lain..
Tak perduli kekecewaan orang lain..
Tak perduli juga akan penderitaan orang lain..
Yang membutuhkan keadilan..
Wahai kedilan..
Sungguh malang nasib mu ini..
Di saat banyak orang yang membutuhkanmu..
Dirimu hanya dijadikan bisnis komersial belaka..
Yang telah dipertjual belikan..
Tanpa memandang apa nilai dirimu itu yang sesungguhnya..
Oleh oknun oknum yang tidak beranggung jawab..
Sungguh malang nasib mu ini..
Di saat banyak orang yang membutuhkanmu..
Dirimu hanya dijadikan bisnis komersial belaka..
Yang telah dipertjual belikan..
Tanpa memandang apa nilai dirimu itu yang sesungguhnya..
Oleh oknun oknum yang tidak beranggung jawab..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar